Siapakah Dia ?

Ramadhan waktu itu, ramadhan ketika aku masih duduk di bangku sekolah dasar, ramadhan yang begitu terngiang indah didalam lubuk hatiku, ramadhan entah di jaman presiden gusdur atau setelahnya. Aku sedikit agak lupa, ini cerita pendek dimana akulah yang menjadi tokoh utamanya.

Tepatnya sehabis sholat tarawih Bersama kawan-kawanku, hidup waktu masih kecil sangatlah menyenangkan meskipun kita tidak bisa memiliki apa yang kita inginkan. Biasa anak di kampung setelah selesai sholat tarawih, nongkrong-nongkrog dulu di sekitaran masjid. Masjid di kampungku tidak besar dan tidak kecil pula, masih berukuran sedang pada awal mulanya. Ketika aku lagi duduk duduk di teras masjid Bersama kawan-kawanku, tiba-tiba ada rombongan cewe yang masih seumuran denganku, ada rasanya berlima datang menghampiriku, sebut saja Namanya yuli dan kawan-kawannya, dia membawa seseorang yang katanya ingin berkenalan denganku, aku lupa Namanya dia dulu siapa, saking malunya akupun pulang ke rumah, eh…rombongan yuli dkk ini masih mencoba menemuiku di rumah sambil manggil-manggil namaku, seingatku itu cewe yang mau kenalan denganku dulu adalah kerabatnya salah satu di antara mereka, sampai sekarangpun itu masih teringat dan bertanya-tanya, kalau ketemu dengan cewe itu sekarang, dia yang mana. Hehe

Narsis amat lu sih gus, yaelah emang begitu ceritanya. Karna yuli ini satu Tingkat lebih tua diatasku dan kami bersekolah di tempat yang sama, dulu aku ingat satu orang lagi yang menemani dia menghampiri rumahku, kalo tidak salah Bersama esti, rekan satu kelas adik keponakkanku. Kehidupan masa-masa itu sungguh tanpa beban, penuh bagahia bersama kawan kawan, oh masa kecil sudah main cinta-cintaan. Mau jadi apa kau ini dek, nanti cinta-cintaan kamu jadi lupa belajar, nilaimu jadi jelek akhirnya ga naik kelas, waduhhh bisa berabe, nanti kamu dipindahin ke sekolah agar ttep naik kelas. Jangan ya dek ya.

Biasanya di bulan Ramadhan bebarengan dengan berakhirnya musim padi, sehingga lahan di persawahan ditanami dengan tanaman palawija, sudah menjadi kebiasaan dengan kawanku Bernama slamet selepas shalat shubuh kita biasa pergi ke sawah mencari jangkrik, kenapa memilih waktu shubuh karena mendekati pagi, berbeda kalo kita mencari ke sawahnya selepas sholat tarawih tentu akan lebih banyak resiko dan tantanganya dan lebih enak di waktu menjelang pagi, udaranya masih segar juga. Oh ya…karna malamnya kita masih mengerjakan tugas-tugas atau PR dari guru, temanku slamet ini memang tinggal satu kampung denganku, dan setiap pagi waktu berangkat ke sekolah aku sering menghampiri dia dahulu, karena rumahnya searah dengan tempat sekolah kami. Slamet termasuk anak yang pandai di kelas dan juga jago berkelahi, badannya yang gempal dan perawakanya yang padat membuatnya disegani. Waktu itu ada adek kelas yang mencari masalah dengannya, langsung saja dibanting sama si slamet ini, sudah mirip dengan adegan Smack down, mungkin juga slamet juga terinspirasi dari tayangan ini. Heheee…heee

Waktu jam kosong kami biasa makan cermai diatas pohon rambutan di ujung sekolah, sudah  mirip anak monyet mainan di pohon, disebelah pohon ini ada pematang sawah menambah Indah pemandangan waktu istirahat, oh ya…rumah slamet juga terlihat dari atas pohon ini. Buah cermai in buah musiman, yang enak banget bentuknya seperti buah jarak yang masih ijo kecil, dengan rasa manis, asam, semakin merah tua warnanya maka rasanya akan semakin manis. Kenalin teman temanku yang lg parodi monyet sambil makan cermai, ada awang, arip, riski, anas dan slamet.

Selagi kita masih asyik mengobrol sambil makan cermai, tiba-tiba terdegar bunyi bel tanda masuk kelas, lantas kamipun bergegas turun untuk segera masuk kelas, karena ruangan kelas kami berada di ujung dan biasanya kita berlari menuju kelas, si arip ini inisiatif untuk kencing dulu di dekat tembok kelas TK dan entah apa yang membuatnya sampai burungnya terkait kancing resleting. Hahaahhaaa, diapun akhirnya masuk kelas belakangan dan kami bilang sama bu guru kalau si arip lagi di WC

Komentar

Postingan Populer