Formasi Tanjung (Tet), Formasi Puruk Cahu (Tomc), Formasi Pamaluan (Tomp), dan Formasi Gunung Api Malasan (Tomv)
1. Formasi
Tanjung (Tet)
Formasi ini
berumur eosen, didalam peta ditunjukan dengan warna kuning, formasi ini menghasilkan
endapan Batubara dengan kalori CV gar > 5000 kalori, dengan litologi batuan
berupa batulempung, batupasir, Batubara dengan dominasi batulempung yang relative
tebal. Batubara pada formasi ini termasuk medium kalori dengan multi seam.
2. Formasi
Puruk Cahu (Tomc)
Formasi ini berumur oligosen-miosen, pada peta ditunjukan dengan warna hijau tua, formasi ini menghasilkan endapan Batubara dengan kalori gar > 5000 kalori dengan seam Batubara yang bervarasi antara 0.5m- 4 m didominasi perselingan batulempung dan batubasir. Batubara pada formasi ini termasuk Batubara medium kalori dengan multi seam, dan berumur lebih muda jika dibandingkan dengan Formasi Tanjung.
3. Formasi
Pamaluan (Tomp)
Formasi ini berumur oligosen-miosen, pada peta ditunjukan dengan warna biru, formasi ini diendapkan diatas formasi tanjung dan seumuran dengan formasi berai (Tomb) dengan hubungan ketidakselarasan antar keduanya. Formasi ini menghasilkan endapan Batubara dengan kalori sedang-rendah Cv gar 4000-5000 kalori (belum dikonfirmasi langsung oleh penulis).
4. Formasi
Gunung Api Malasan (Tomv)
Formasi ini
berumur oligosen-miosen, pada peta ditunjukan dengan warna merah muda, merupan
batuan intrusi berumur lebih muda dari formasi tanjung, interaksi keduanya
mengakibatkan pemasakan Batubara sehingga kontak ini menaikan kalori Batubara yang
ada pada formasi tanjung dan menghilangkan sebagian batubara yang dilewatinya. Intrusi
gunung api malasan ini berpotensi membawa mineral-mineral ekonomis.
Komentar
Posting Komentar