Saingan, kawan
sama-sama anak sekolahan dalam satu kelas, dibersamakan seperti halnya
sekolah dasar selama 6 tahun, persaingan mendapatkan predikat terbaik yang tak
mudah. Suka duka menjalani semuanya, sebutlah Gonddes yang tak mau kalah dengan
Toress, seperti halnya Sasuke dan Naruto yang tak mau kalah satu sama lain,
sampai-sampai untuk mengakhiri perang dunia shinobi ke-4 yang notabene mereka adalah
satu tim, tim 7 kakashi harus bertarung habis-habisan sampai mau mati dua-duanya,
dan pada akhirnya mereka berdua saling memahami satu sama lain dan menjadi soulmate
abadi.
Nah sama halnya dengan kisah gondess dan tores, bedanya mereka tidak
saling bertempur secara fisik sampai babak belur atau bahkan sampai kehilangan
tangan. Mereka saingan dalam berprestasi dan pada akhirnya setelah keluar dari
bangku akademi, mereka memilih jalan lain yang sangat berbeda. Namun persaingan
bagi si gondes tidaklah berakhir, meskipun jalur mereka berbeda, si gondes
tetap menganggap tores sebagai lawan, saingan dan juga teman, si gondes tidak
mau kalah dalam hal pencapaian, dulu pintar-pintaran otak, sekarang beradu pencapaian.
Semua ini gondes lakukan, karena gondes ingin terus maju berada selangkah di
depan torres.
Dilihat dari kacamata positif, tentu hal ini membawa banyak kebaikan bagi
si gondes, dalam perjalanannya dia akan senantiasa haus akan segalanya, sampai
menemukan kepuasan. Si gondes ingin dari segi Pendidikan dia berada di atas si
tores begitu juga dari segi finansial dan jabatan yang dia emban. Kebebebasan keuangan
atau financial freedom dengan jabatan, pangkat dan Pendidikan yang bagus. Semua
itu gondes lakukan karena hidup bagi sig ondes adalah persaingan dan
pengorbanan untuk menemukan kepuasan sejati, kepuasan yang bisa ia rasakan dalam
waktu lama bahkan sampai ia tutup mata.
seperti apa yang bapak bilang, "kejar cita-citamu setinggi langit, masalah biaya nanti orang tua juga usahakan,selagi usiamu masih muda, agar tidak menyesal di usia tua seperti bapak"
Komentar
Posting Komentar