Metode Flotasi untuk Meningkatan Kualitas Batubara dengan Menurunkan Kadar Sulfur
Flotasi adalah salah satu metode yang dapat meningkatkan kualitas Batubara dengan proses pemisahan yang memanfaatkan sifat permukaan mineral terhadap air yang hidrophobik (Rodliyah Isyatun, N.A., 2010).
Pada proses flotasi terdapat 2
sifat yaitu fisika dan kimia pada permukaan mineral. Sehingga berdasarkan sifat
permukaannya terbagi menjadi 2 yaitu mineral hidrophobik dan hidrofilik.
Proses flotasi membutuhkan regen
utama seperti kolektor,frother dan depressant.
Parameter yang bisa digunakan ada
2 yaitu parameter fisika dan parameter kimia.
Parameter fisika meliputi :
1.desail sel,
2.pengadukan,
3.laju air udara,
4.ukuran butir partikel
5.ukuran gelembung.
Parameter kimia meliputi
1. 1. pH
2. 2. Reagen
3. 3. Konsentrasi slurry (jumlah padatan yang terkandung dalam campuran cairn dan partikel padat (slurry). Konsentrasi ini biasa dinyatakan dalam prosentase berat (%berat) atau prosentase volume (%volume).
Tahapan
Percobaan diawali dengan proses
preparasi sampel batubara yang selanjutnya dilakukan proses peremukan, penggerusan,
pengayakan yang memiliki tujuan untuk
memisahkan partikel berdasarkan ukuran
partikelnya, kemudian dilanjutkan dengan proses sampling untuk menganalisis
nilai sulfur batubara dengan metode escha.
Metode escha adalah salah satu
metode klasik menentukan kadar sulfur total dalam Batubara. Metode ini
menggunakan campuran Eschka (biasanya terdiri dari magnesium oksida (MgO) dan
natrium karbonat (Na2CO3) untuk mengoksidasi sulfur dalam sampel batubara
menjadi senyawa yang dapat dianalisis lebih lanjut.
Gambar 1. Grafik hubungan variasi pH dengan
nilai sulfur batubara
Berdasarkan pada percobaan
diatas dapat disimpulkan bahwa ukuran partikel yang paling optimal adalah 100
mesh dan di pH 6.5, didapatkan penurunan kadar sulfur hingga mencapai separuhya.
Dalam keadaan basa campuran
slurry dengan terdapatnya anion (OH-) sulit untuk mendapatkan kehidrofilikan
pirit, begitu sebaliknya anion OH- lebih cenderung tolak menolak dengan molekul
pirit yang muatannya negative parsial ( pada atom Fe pirit lebih memiliki
pasangan elektron bebas dengan kulit terluar dan sifatnya elektronegatif). Sehingga
menyebabkan molekul pirit lebih sukar ditarik pada keadaan Batubara dengan pH
basa.
Referensi :
Optimalisasi peningkatan kualitas Batubara dengan menggunakan
metode flotasi
Shima Parameswari Adji*, Subandrio*, Fadliah*,Suliestyah*,
Riskaviana Kurniawati*
Indonesian Mining and Energy Journal
Komentar
Posting Komentar