MINERALISASI EMAS PADA BATUAN METAMORF DI BOMBANA, SULAWESI TENGGARA : TARGET BARU EKSPLORASI DI INDONESIA
Arifudin Idrus1, Fadlin2, Sukmandaru Prihatmoko3, I Wayan Warmada1, Irzal Nur4 dan Franz Michael Meyer5
1. Departement of Geological Engineering UGM
2. Departement of Geological STTNAS Yogyakarta
3. PT. AGC Indonesia (Ivanhoe Mines Ltd), Jakarta
4. Departement of Geological Engineering, UNHAS, Makasar
5. Departement of Mineralogy and Economic Geology, RWTH Aachen University, Germany
Penelitian ini didasarkan pada temuan emas placer di
bombana, endapan emas placer ini tidak berkaitan dengan sistem batuan gungung
api.emas placer berasal dari vein kuarsa dari formasi pompangeo metamorphic complex (PMC). Mineral pyrite, chalcopyrite, cinnabar,
stibnite dan tripuphyte.
Terdapat tiga tipe pembentukan vein kuarsa,
Tipe pertama : vein kuarsa sejajar atau berfoliasi dengan
lapisan batuan
Tipe kedua : vein kuarsa memotong vein kuarsa yang sejajar
dengan lapisan batuan
Tipe ketiga : vein kuarsa telah mengalami deformasi seperti
terlipat
Emas teridentifikasi secara umum
dalam bentuk free gold yang artinya emas tidak bercampur dengan mineral lain,
atau bebas sehingga emas dapat dipisahkan secara langsung tanpa melalui proses
kimiawi. Cukup sekedar dengan proses pengayakan. Secara mineralogy, emas
berhubungan erat dengan cinnabar, stibnite, tripuhyite dan sedikit
arsenopyrite. Sistem endapan emas secara metamorphic menjadi target baru dalam
eksplorasi mineral emas di Indonesia kedepannya.
Butiran emas pertama kali ditemukan di aliran air Sungai Thi
ite pada 2008, dan seteahnya lebih dari 20.000 penambang emas tradisional
bekerja menambang di area tersebut. Sepanjang sampai Januari 2009 jumlah
penambang tradisional meningkat mencapai 63.000 orang ( Surono & Tang,
2009). Emas sekunder tidak hanya ditemukan di arus Sungai yang sekarag, sebagai
emas placer, namun sudah berlangsug pada Miosen-Pliocence sedimentasi dari
Longkowa Formation ( Paleoplacer). Area ini dihasilkan dariformasi batuan metamorf
( Pompangeo Complex, Mptm) yang terdiri dari mica schist, quartzite,
glauchophane schist dan rijang.
Penyebaran area kerja emas mengindikasikan bahwa emas placer
ini tersebarkan tidak begitu jauh dari pegunungan metamorphic.
Hasil uji 3 sampel
sedimen ang dianalisa, dari 18 sampel sedimen perairan (-160 mesh) dari Longkowa mengindikasikan jika emas
grade nya relative lebiih rendah antara 0.0005-0.033 g/t dengan rata-rata 0.01
g/t Au ( recalculated from Prihatmoko et al, 2010).
Dari mineralisasi emas di Wumbubangka, di sebelah utara
cekungan dari pegunungan Rumbia, dari hasil petrology dapat disimpulkan bahwa
sumber batuan berasal dari fasies greenschist. Tipe ini merupakan tipe fasies
paling umum di dunia yakni metamorpfic host orogonenic gold deposit.
Sumber referensi : Jurnal Geo Resources “The metamorphic rock hosted gold mineralization at Bombana, Southeast Sulawesi:
A new exploration target in
Indonesia.
Komentar
Posting Komentar