Sajak Maret 2018
sinar mentari perlahan menyinari jendela, hawa dingin perlaghan mereda. kubuka mata perlahan sambil kusibakan selimut yang semalam menghangatkan tubuhku. malam yang dingin tanpa adanya dirimu disampingku sudah jadi bagian keseharianku. tak pernah aku sesali segala yang telah terjadi, hidup ada di jam ini, menit ini dan detik ini. bukan kemarin, lusa apalagi tahun-tahun sebelumnya. mudaku akan kuukir dengan sejarah-sejarah perjalanan hidup yang menarik untuk dikenang. kelak akan aku ceritakan pada istri dan anak-anakku sebagai cerita penghantar tidur. sebenarnya aku sudah merindukan masa-masa itu. yaitu masa dimana ada pendamping dalam hidupku yang selalu berada disisiku, menemani hari-hari sulitku, membuat secangkir teh manis di pagi dan malam hari. waktu terus berlalu , umur terus bertambah dan ajal semakin dekat, alangkah meruginya diriku jika tidak mampu berkarya untuk orang yang aku sayangi dalam hidup ini